MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
TENTANG
PERBANDINGAN WEBSITE PADA ORGANISASI
PUBLIK DAN SWASTA
OLEH
YUDHA PRAYOGA ISMAN 1106468/2011
DOSEN PEMBIMBING
H. Aldri Frinaldi, S.H, M.Hum
19700212
199802 1 001
ILMU ADMINISTRASI NEGARA
ILMU SOSIAL POLITIK
FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah,
rasa syukur yang tiada terhingga atas kehadirat Allah SWT yang telah
menganugrahkan kekuatan lahir dan bathin, petunjuk serta keridhoan Nya sehingga
penulis
dapat menyelesaikan makalah SIM. Makalah ini ditulis dalam rangka untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen.
Mudah-mudahan
makalah ini bermanfaat tidak hanya bagi mahasiswa, tetapi juga diharapkan
bermanfaat bagi para pendidik dan orang tua yang ingin mendalami konsep pengambilan
Keputusan dalam Konsep Sistem Informasi manajemen.
Terima
kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah sistem
informasi manajemen yang telah membimbing penulis dalam penyelesaian makalah
ini.
Penulis
menyadari bahwa dalam penulis makalah ini banyak terdapat kekurangan. Oleh
karena itu masukan yang bersifat konstrukif dari semua pihak sangat diharapkan
untuk penyempurnaan di masa akan datang.
Akhir
kata penulis berharap laporan ini berguna bagi kita semua, terima kasih.
Padang, November 2013
Penulis
Perbandingan WEB Pada Organisasi
Publik dan Swasta
A.
Website Pada Organisasi Publik
Organisasi pemerintah yang berbasis
kepada Teknologi Informasi menjadi hal yang sangat penting dalam abad ke dua
puluh satu di era milineum ketiga ini. Teknologi Informasi adalah suatu
teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan,
menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan
informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat
waktu[12]. Kekuatan suatu organisasi pemerintahan akan sangat
tergantung kepada informasi atau pengetahuan yang dimilikinya, informasi akan
menjadi perekat unsur-unsur yang ada dalam suatu organisasi.
Organisasi yang berbasis kepada Teknologi Informasi
akan berkembang dengan cepat bersamaan dengan makin tersedianya perangkat
komputer yang murah dan mudah didapat. Beberapa periode yang lalu sedikit
sekali orang mendapatkan manfaat dari penggunaan komputer. Namun pada saat sekarang
ini, kebutuhan akan informasi yang realtime sudah menjadi kebutuhan utama
dimana akses informasi tersebut tidak hanya diperoleh melalui komputer (PC),
namun bisa juga diakses melalui laptop, handphone dan gadget yang terbaru
melalui jaringan internet. Penggunaan internet mempunyai kemampuan
menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan
suatu proses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem
otomasi, lebih umum lagi dikenal sebagai world wide web.
Sejalan dengan itu, peran dan fungsi pemerintah dalam
kerangka mensosialisasikan kebijakan dan informasi yang cepat sangat mutlak
diperlukan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan membuat suatu
portal website. Dengan adanya website, informasi, komunikasi, dan transaksi
antara masyarakat dan pemerintah dilakukan via internet. Sehingga ada beberapa
manfaat yang dihasilkan seperti misalnya, komunikasi dalam sistem administrasi
berlangsung dalam hitungan jam, bukan hari atau minggu. Artinya, pelayanan
pemerintah pada masyarakat menjadi sangat cepat, service dan informasi dapat
disediakan 24 jam sehari, tujuh hari dalam seminggu. Informasi dapat dicari
dari kantor, rumah, bahkan mobile dimanapun tanpa harus hadir secara langsung.
Fungsi ini disebut sebagai fungsi pelayanan pemberian informasi secara G2C (Government
to Citizen)[12]. Fungsi lainnya adalah G2B (Government to
Business), dan G2G (Government to Government).
Pada perkembangannya fungsi website diharapkan tidak
hanya berfungsi sebagai sumber informasi yang bersifat pasif, namun diharapkan
bisa bersifat dinamis, sehingga fungsi dan peran website menjadi dua arah dan
timbul efek timbal balik. Seperti telah di jelaskan dalam Instruksi Presiden
No. 3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan
E-Government, yang mana berangkat dari pemikiran tentang pertimbangan
pemanfaatan Teknologi Informasi dalam proses pemerintahan yang diyakini akan
meningkatkan efesiensi, efekstifitas, transparansi serta akuntabilitas
penyelenggaraan pemerintahan[11]. Dengan terwujudnya website yang
bersifat dinamis, diharapkan akan diperoleh aliran informasi yang optimal
antara pemerintah-masyarakat dan sebaliknya, sehingga masyarakat akan terbangun
rasa memiliki dan rasa kebutuhan akan website tersebut sebagai penyambung
aspirasinya. Seiring dengan itu dengan adanya kemanfaatan website tersebut akan
semakin meningkatkan efesiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan.
Unsur terpenting dari sebuah tampilan yang efektif
situs web di internet adalah isi (content) dan disain yang baik
serta menarik. Sebuah situs web pemerintah daerah mempunyai persyaratan
minimal untuk isi. Pengelola situs web pemerintah daerah harus mampu
menentukan apa yang diharapkan oleh para pengguna mengenai apa yang seharusnya
ada di situs web. Menurut panduan dari KOMINFO maka isi minimal pada
setiap situs web pemerintah daerah adalah :
1) Selayang Pandang
Menjelaskan secara singkat tentang keberadaan
Pemerintah Daerah bersangkutan (sejarah, motto daerah, lambang dan arti
lambang, lokasi dalam bentuk peta, visi dan misi).
2) Pemerintahan Daerah
Menjelaskan struktur organisasi yang ada di Pemerintah
Daerah bersangkutan (eksekutif, legislatif) beserta nama, alamat, telepon,
e-mail dari pejabat daerah. Jika memungkinkan biodata dari Pimpinan Daerah
ditampilkan agar masyarakat luas mengetahuinya.
3) Geografi
Menjelaskan antara lain tentang keadaan topografi,
demografi, cuaca dan iklim, sosial dan ekonomi, budaya dari daerah
bersangkutan. Semua data dalam bentuk numeris atau statistik harus mencantumkan
nama instansi dari sumber datanya.
4) Peta Wilayah dan Sumberdaya
Menyajikan batas administrasi wilayah dalam bentuk
peta wilayah (sebaiknya digunakan peta referensi yang dikeluarkan oleh Badan
Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional – Bakosurtanal, atau instansi
pemerintah lainnya yang mempunyai tugas pokok dan fungsi pembuat peta), dan
juga sumberdaya yang dimiliki oleh daerah bersangkutan dalam bentuk peta
sumberdaya (digunakan peta referensi yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah
yang mempunyai tugas pokok dan fungsi pembuat peta) yang dapat digunakan untuk
keperluan para pengguna.
5) Peraturan/Kebijakan Daerah
Menjelaskan Peraturan Daerah (Perda) yang telah
dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah bersangkutan. Melalui situs web pemerintah
daerah inilah semua Perda yang telah dikeluarkan dapat disosialisasikan kepada
masyarakat luas.
6) Buku Tamu
Tempat untuk menerima masukan dari pengguna situs web
pemerintah daerah bersangkutan. [www.kominfo.go.id]
Namun dengan persyaratan website yang minimal, fungsi
sebuah website menjadi tidak maksimal. Link website yang digunakan sebagai
tempat tukar informasi dan untuk mendapatkan feedback hanya diperoleh melalui
link Buku Tamu. Sedangkan pengunjung suatu website, tidak semuanya akan
mengakses menu buku tamu. Akan lebih baik apabila website yang dikelola oleh
pemerintah mempunyai system pemrograman dan aplikasi database yang lebih
terintegasi.
Dari referensi yang diperoleh[11]
dinyatakan bahwa dalam suatu pengembangan website ada beberapa tingkatan
seperti dijelaskan berikut ini, yaitu :
- Fase pertama merupakan fase penampilan website (web presence) yang berisi informasi dasar yang dibutuhkan masyarakat.
- Fase kedua merupakan fase interaksi yaitu isi informasi yang ditampilkan lebih bervariasi, seperti fasilitas download dan komunikasi e-mail dalam website pemerintah.
- Fase ketiga, tahap transaksi berupa penerapan aplikasi/formulir untuk secara online mulai diterapkan.
- Fase empat adalah tingkat Pemanfaatan yang berisi Pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat Government to Government (G2G), Government to Business (G2B), Government to Citizen (G2C).
Pada fase pertama website mulai dirilis untuk
dikenalkan kepada masyarakat. Persyaratan minimal website pemerintahan ada
dalam fase ini. Pada fase kedua sudah mulai terbentuk komunikasi dua arah antar
server dengan klien sehingga website mulai bersifat dinamis. Pada fase ketiga,
aplikasi pemerintahan yang biasanya bersifat konvensional dengan hardcopy mulai
di konversi kedalam bentuk softcopy. Dari perubahan bentuk hardcopy ke dalam
softcopy ini sudah mulai didapatkan manfaat dari ke-efesiensian biaya, misalkan
biasanya selalu menggunakan kertas sekarang menjadi berupa file (paperless),
sehingga mengurangi biaya pembelian kertas dan tinta. Pada fase ke empat semua
aplikasi pemerintahan sudah berbasis web, untuk itu dibutuhkan konversi
pemrograman yang bukan berbasis web kedalam bentuk web. Misalkan dalam aplikasi
electronic procurement, manajemen dokumen berbasiskan web, formulir
elektronik seperti pembayaran retribusi, pajak properti atau lisensi.
Contoh lain [9] dengan adanya layanan
government internet banking (BIG-eb) Pemerintah dapat memperoleh informasi/data
keuangan Rekening Pemerintah di BI secara online dan real time segala transaksi
yang berkaitan dengan keuangan Negara seperti memonitor saldo dan mutasi
rekening, mencetak laporan, mendownload data rekening, melakukan tata usaha
pengguna, dan melakukan transaksi secara elektronik dan online. Juga untuk
mendukung kebutuhan Pemerintah meningkatkan pengawasan dan pengelolaan
anggarannya (G2B- Government To Business).
Saat ini telah banyak instansi pemerintah pusat dan
pemerintah daerah otonom yang berinisiatif mengembangkan pelayanan publik
melalui jaringan komunikasi dan informasi dalam bentuk website. Melalui data
yang ada di Kementerian Komunikasi dan Informasi per November 2007 dapat
dilihat rincian pemerintah daerah yang mengembangkan e-government adalah
sebagai berikut[12] :
Dari data diatas dapat dikemukakan bahwa hampir semua
Kementerian maupun pemerintah daerah telah mempunyai website. Namun dari segi
kemanfaatan maupun fungsi, website tersebut belum dapat ditelaah lebih lanjut
apakah website tersebut mempunyai data informasi yang terupdate, bersifat
statis ataupun dinamis. Oleh karena itu muncul pertanyaan apakah banyak
masyarakat yang benar-benar memanfaatkan dan menggunakan situs web sites
internet pemda-pemda tersebut untuk mencari dan memperoleh informasi yang
dibutuhkan ? Pertanyaan lain yang muncul adalah apakah terjadi keseimbangan
antara penyampaian informasi dari pihak pemda selaku komunikator dan
kontributor informasi dalam website dengan kemampuan, skill, kebutuhan dan
tingkat eksposure masyarakat untuk mengakses internet secara pribadi ataupun
melalui jasa warnet ?
Pertanyaan lain dari segi teknis apakah strategi
design websites tersebut menarik dalam penampilannya serta mampu diakses secara
cepat ? ini juga menjadi permasalahan tersendiri karena websites yang tidak
kreatif dan sulit untuk diakses akan membuat user malas membukanya. Pada sisi
lain mengingat kebijakan, peluang implementasi serta hambatan yang ada
memunculkan beberapa pertanyaan tentang sampai sejauh mana
penerapan/implementasi IT dalam rangka e-government yang dilakukan, bagaimana
ketersediaan informasi dalam setiap situs web, bagaimana aksesbilitasnya, serta
bagaimana strategi pengembangannya.[11]
Dari beberapa permasalahan diatas, solusi yang dapat
dilakukan diantaranya dengan mengadakan sosialisasi dan diklat bagi semua
karyawan dilingkungan pemerintahan. Juga diperlukan sosialisasi penggunaan
website yang telah dibangun bagi masyarakat luas melalui mekanisme tradisi
budaya yang ada agar masyarakat selain dapat memanfaatkannya juga semakin
“cerdas” dan “melek” teknologi. Sosialisai terhadap masyarakat juga perlu di
dukung dengan adanya penyediaan anjungan di instansi di bawah pemerintahan
kabupaten atau kota seperti di kecamatan dan kelurahan. Terwujudanya ke dua hal
yang diuraikan sebelumnya akan memuluskan tahapan e-government ke tahapan
Pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat Government to Government
(G2G), Government to Business (G2B)
Demikianlah resume dari saya mengenai permasalahan
peran dan fungsi website pemerintahan sebagai sarana komunikasi yang efektif
antara pemerintah dan masyarakat. Demikian uraian dari saya. Semoga dapat
memberi inspirasi bagi munculnya solusi-solusi cerdas bagi permasalahan lain di
bidang informasi Teknologi.
B. Website Pada Organisasi Swasta
Perkembangan
teknologi semakin hari semakin maju. Internet merupakan teknologi yang
perkembangannya paling pesat saat ini. Orang dari berbagai kota besar dan kota
kecil mudah sekali mengakses internet. Bahkan dengan akses internet yang
disediakan oleh penyedia jasa telepon/telekomunikasi, orang-orang di pelosok
telah bisa mengakses baik lewat komputer maupun lewat handphone maupun komputer
tablet yang sekarang berkembang pesat. Bisa dipastikan hampir semua orang yang menggunakan
smartphone telah menggunakan internet. Dengan demikian internet merupakan media
yang bisa diakses semua orang.
Dengan tersedianya media yang bisa diakses semua
orang, maka perusahaan yang ingin dikenal secara luas maupun perusahaan yang
ingin menjaga hubungan dengan pelanggannya perlu membuat situs/website yang
berisi informasi profil perusahaan maupun jasa/produk yang diberikan. Manfaat
dari website bagi perusahaan adalah
- Meningkatkan visibilitas/kehadiran perusahaan
Dengan membuat website perusahaan
berarti menambah visibilitas/kehadiran perusahaan. Bisa diibaratkan perusahaan
membuka showroom (ruang pamer) yang baru
- Menyediakan informasi profil perusahaan secara detail
Pada saat suatu perusahaan
berhubungan dengan perusahaan lain yang baru dikenalnya (misal baru saja
menerima penawaran), mungkin dia akan mencari tahu lebih mengenai profil
perusahaan yang baru saja memberikan penawaran. Perusahaan ini harus mengetahui
profil dari perusahaan lain yang mungkin akan menjadi rekanan perusahaan
tersebut. Perusahaan tersebut dapat mencari informasi lebih dalam dalam website
perusahaan rekanan.
- Mengkomunikasikan produk dan jasa perusahaan secara mendetail
Dalam proses pemasaran, mungkin kita
melakukan iklan di koran/majalah, iklan pada sebuah papan reklame, atau membuat
brosur. Tempat/space yang disediakan dalam koran/majalah, papan reklame atau
brosur pasti dibatasi dan tidak mudah untuk diubah informasinya.
Sedangkan dalam website kita dengan mudah menambah informasi yang lebih mendetail dari produk-produk atau jasa-jasa yang kita tawarkan. Jika perusahaan kita memiliki website maka kita hanya perlu meninggalkan alamat website/situs kita di dalam koran/majalah, papan reklame atau brosur untuk memudahkan orang atau perusahaan mendapatkan informasi lebih detail mengenai produk atau jasa yang kita ditawarkan.
Sedangkan dalam website kita dengan mudah menambah informasi yang lebih mendetail dari produk-produk atau jasa-jasa yang kita tawarkan. Jika perusahaan kita memiliki website maka kita hanya perlu meninggalkan alamat website/situs kita di dalam koran/majalah, papan reklame atau brosur untuk memudahkan orang atau perusahaan mendapatkan informasi lebih detail mengenai produk atau jasa yang kita ditawarkan.
- Mengingatkan calon pelanggan yang lupa
Dalam proses pemasaran, calon
pelanggan menerima informasi mengenai perusahaan dan jasa kita yang mungkin
didapat melalui presentasi, melihat brosure, browsing atau melihat iklan. Calon
pelanggan mungkin kehilangan kartu nama perusahaan kita dan saat membutuhkan
jasa kita dia akan mencari di internet(search engine) dan melakukan pencarian
dengan keyword nama perusahaan kita. Jika kita sudah memiliki perusahaan, maka
calon pelanggan akan dengan mudah menemukan website kita dan kemudian
menghubungi kita dan kita dapat menjual jasa/produk kita.
- Memudahkan pelanggan menghubungi kita
Seperti kasus sebelumnya, pelanggan
mungkin kehilangan kartu nama atau nomor telepon perusahaan kita. Pelanggan
tentu mengingat nama perusahaan kita, kemudian melakukan pencarian di internet
, mencari perusahaan kita, menemukan dan menghubungi kita kembali.
- Meningkatkan kualitas layanan pelanggan
Dalam website kita dengan mudah
menambahkan informasi-informasi yang terkait dengan produk atau jasa kita. Kita
dapat menambahkan informasi mengenai hal-hal yang memecahkan persoalan yang
mungkin dihadapi pelanggan. Informasi ini dapat langsung dibaca pelanggan atau
sebagai pedoman bagi bagian support. Dengan demikian pelanggan mudah
mendapatkan informasi mengenai keluhannya dan bagian support juga dipermudah
dalam melayani pelanggannya.
Pelanggan dapat mencari sendiri
mengenai jawaban atas keluhannya atau mengisi form support jika gagal menemukan.
Setelah form support lengkap diisi, team support akan menrima keluhan pelanggan
dan menindaklanjuti. Pelanggan dapat
masuk ke website kita siang ataupun malam. Dengan cara ini pelanggan dapat
dilayani 24x7 atau 24 jam sehari.
Dengan adanya website kita mempunyai
peluang meningkatkan kepuasan pelanggan. Pelanggan yang puas akan terus
menggunakan produk atau jasa kita, merekomendasikan perusahaan kita kepada
orang lain dan meningkatkan pendapatan perusahaan.
- Meningkatkan kredibilitas perusahaan
Perusahaan yang memiliki website
akan terkesan maju dan modern. Dengan demikian maka kredibilitas perusahaan
akan meningkat.
Selain manfaat yang terdapat
di atas terdapat pula manfaat lain dari adanya website pada organisasi swata
ini, yaitu :
1. Memperluas jangkauan promosi, dengan
memiliki website maka produk kita lebih banyak dikenal masyarakat, bahkan
sampai ke manca negera. Produk yang bisa ditawarkan melalui website bisa berupa
produk barang maupun jasa. Dengan luasnya promosi maka otomatis akan meningkatkan
penjualan perusahaan kita.
2. Media tanpa batas, internet adalah
media informasi yang tanpa batas. Dengan memiliki website berarti kita sama
saja memiliki karyawan yang mempromosikan produk kita selama 24 jam sehari dan
7 hari seminggu tanpa dibayar. Artinya website kita akan memberikan informasi
kepada calon pembeli selama 24 jam non stop.
3. Internet bisa diakses oleh seluruh
lapiran masyarakat di antero jagat (Unlimited User Access).
4. Promosi terluas, internet adalah
media promosi terluas jika dilihat dari kacamata jangkauan atau cakupan area
(Uunlimited Scopt of Areas).
5. Media pengenalan perusahaan. Jika
kita baru saja mendirikan perusahaan atau baru saja meluncurkan sebuah produk,
maka websitelah solusinya. Kenapa bisa demikian? Dengan adanya website kita
lebih cepat mengenalkan perusahaan kita dan lebih mendekatkan perusahaan ke
pelanggan. Hal ini disebabkan pelanggan internal maupuan eksternal bisa
menggali lebih dalam tentang sejarah perusahaan, jasa atau produk yang di
tawarkan, bahkan informasi lowongan kerja dan detail informasi perusahaan.
6. Sebagai media promosi, Internet
merupakan salah satu media promosi yang menarkan biaya yang relatif efisien
dikaitkan dengan jangkauan area dengan optimalisasi manfaat terbesar.
REFERENSI
- Agus Santoso & Sayim Dolan, “Memahami Pelayanan Perposan Nasional Berbasis Teknologi Informasi (TI), PAPPIPTEK-LIPI.
- Budi Rahardjo, “Implikasi Teknologi Informasi dan Internet Terhadap Pendidikan, Bisnis dan Pemerintahan, Pusat Penelitian Antar Univeristas bidang Mikroelektronika (PPAUME), Institut Teknologi Bandung.
- Cahyana Ahmadjayadi, “PeranTeknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Memberikan Inspirasi NasionalBagi Kebangkitan Dan Kejayaan Negeri”, Depkominfo.
- Cahyana Ahmadjayadi, “Sistem Informasi Kepemerintahan Abad 21”, www.kominfo.go.id
- Dedi Rianto Rahadi, “Peranan Teknologi Informasi Dalam Peningkatan Pelayanan Di Sektor Publik”, Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007)
- Deni Aca Yuanda, “Ke-efektifan Sistem Layanan (BIG-eB) Bank Indonesia terhadap informasi/data keuangan rekening Pemerintah Indonesia”, Fakultas Ekonomi, Universitas Lampung 2009.
- Edwi Arief Sosiawan, “Evaluasi Implementasi E-Governmnet pada Situs Web Pemerinta Daerah Indonesia : Perspektif Content dan Manajemen, Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UPN Veteran Yogyakarta.
- Hendra Gunawan, Ir. “Studi Kendala Teknologi Informasi di Indonesia”, BPPT 2001.
- Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government.
- Mujiburrochman, S.Kom, “Pemanfaat An Teknologi Informasi Bagi Sumber Daya Manusia”, Jejaring Pendidikan Nasional.
- M. Faiz Ristiawan, “Pengaruh Sistem Informasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pelayanan Publik”, Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, Universitas Muhamadiyah Surakarta.
- Mas Wigrantoro Roes Setiyadi, “Mendaya-gunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Upaya Membangun Daya Saing Nasional”, Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL).
- Wawan Wardiana, “Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia”, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2002.
- Windraty Siallagan, eGovernment:Menuju Pelayanan Publik yang Lebih Baik.
- Wenny Setiawati, S.H, “Penerapan E-Government Di Indonesia”, Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar